1. Bola
Langit
Alam semesta adalah ruang tak terbatas.
Langit yang tampak seperti bola disebabkan karena batas pandang manusia. Bumi
hanyalah salah satu benda langit diantara benda-benda langit lain yang tak
terbilang jumahnya.
2. Peredaran
Bumi dan Bulan Mengelilingi Matahari
Bumi adalah planet, sedangkan bulan adalah
satelit. Satelit artinya pengiring planet. Bumi dan bulan tidak menghasilkan
cahaya sendiri. Bumi bergerak mengelilingi matahari pada garis edarnya. Garis
edar ini disebut orbit. Gerakan bumi
mengelilingi matahari disebut revolusi. Dalam
satuputaran mengorbit matahari (kala revolusi), bumi membutuhkan waktu 365,25
hari. Bulan bergerak mengelilingi bumi memerlukan waktu 27,3 hari.
3. Gaya
Gravitasi
F = G
|
|
Keterangan :
F :
Gaya Gravitasi (N)
M :
Massa Benda Pertama (kg)
M :
Massa Benda kedua (kg)
G :
Tetapan gravitasi = 6,67 x 10 -11 Nm/kg2
d :
Jarak antara kedua benda (m)
4. Hukum
Pergerakan Planet-Planet
·
Hukum
Pertama Kepler
·
Hukum
Kedua Kepler
·
Hukum
Ketiga Kepler
P12: P22
= a12: a22
Keterangan
:
p1 dan p2 = kala
revolusi planet pertama dan kedua
a1 dan a2 = jarak
rata-rata antara matahari dengan planet pertama dan kedua
5. Terminologi
Secara
informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam
mencakup empat planet
kebumian dan sabuk
asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian luar, terdapat empat
gas planet raksasa. Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper, bagian
terluar Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua
objek melampaui Neptunus.
Secara dinamis
dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat
diklasifikasikan dalam tiga golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari Matahari
dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah
membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di
sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat
membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper.
Planet kerdil
adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi Matahari, mempunyai massa
yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan
daerah sekitarnya. Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet
kerdil: Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.[9] Objek lain
yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah: Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah
trans-Neptunus biasanya disebut "plutoid". Sisa objek-objek lain
berikutnya yang mengitari Matahari adalah benda kecil Tata Surya.
Ilmuwan ahli
planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang
terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk menamai bahan
bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K), sebagai contoh silikat. Bahan batuan
ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian dalam, merupakan komponen
pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan asteroid. Gas adalah
bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia,
bahan-bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh
Yupiter dan Saturnus. Sedangkan es, seperti air, metana, amonia dan karbon dioksida, memiliki
titik lebur sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama
dari sebagian besar satelit planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang sering
disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang terletak di
dekat orbit Neptunus.
Istilah volatiles
mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang
termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan
sebagai es, cairan, atau gas di berbagai bagian Tata Surya.
Zona planet
6. Planet-Planet
dalam Tata Surya
·
Tata Surya bagian dalam
Tata Surya
bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid. Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat dengan matahari, radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan
Saturnus.
·
Planet-planet bagian dalam
Empat planet bagian dalam
atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang
padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai satelit dan tidak mempunyai
sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik
leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam
seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti
gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara Matahari dan
bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.
·
Merkurius
Merkurius (0,4 SA dari Matahari) adalah planet terdekat dari Matahari serta juga
terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri
geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges
atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal
sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari
atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya. Besarnya
inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan.
Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi
tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh
energi awal Matahari.
·
Venus
Venus (0,7 SA dari
Matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini
memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga
tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari
bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki
satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai
400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung
di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi
karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya
atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi.
·
Bumi
Bumi (1 SA dari
Matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya
yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang
diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara
planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati
memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet
lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki
satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.
·
Mars
Mars (1,5 SA dari
Matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet
ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa
seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan
aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna
merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi.Mars mempunyai dua
satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga
merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.
·
Tata Surya bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya
terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet.
Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di
daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil
(contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam
peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di
bagian dalam Tata Surya.
·
Planet-planet luar
Raksasa-raksasa
gas dalam Tata Surya dan Matahari, berdasarkan skala
Keempat planet luar, yang disebut
juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian, secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang
mengorbit Matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom
mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa es. Keempat
raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus
yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
·
Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan
seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri
semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang
diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti
gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di
Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
·
Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan
dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya
sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga
Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling
tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh
ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja.
Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer
yang cukup berarti.
·
Uranus
Uranus (19,6 SA) yang
memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara
planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari
Matahari dengan bujkuran poros 90 derajat pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa
lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit
yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan
Miranda.
·
Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa
bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam
tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang
diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair.
Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade).
Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut
Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
7. Satelit
Salelit adalah benda langit yang
mengelilingi planet ketika beredar mengekilingi matahari. Stelit dibagi menjadi
2 jenis yaitu : satelit alam dan satelit buatan
a. Satelit alam
Satelit alam adalah satelit
yang secara alami ada di dalam sistem tata surya . contoh : bulan yang menjadi
satelit bumi.
PLANET
|
JUMLAH
SATELIT
|
Merkurius
|
Tidak ada
|
Venus
|
Tidak ada
|
Bumi
|
1
|
Mars
|
2
|
Yupiter
|
16
|
Saturnus
|
18
|
Uranus
|
15
|
Neptunus
|
1
|
b. Satelit buatan
Satelit buatan adalah satelit
yang di buat manusia. Satelit buatan digunakan untuk berbagai kepentingan
antarra lain :
1. Alat komunikasi
2. Penyiaran radio dan televisi
3. Pemandu penerbangan dan pelayaran
4. Pemetakan bumi dan kekayaan yang terkandung
didalamnya.
8. Asteroid
Adalah benda-benda langit berukuran kecil
yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu. Asteroid berada di antara
orbit planet mars dan yupiter.
NAMA
ASTEROID
|
DIAMETER
(KM)
|
Ceress
|
770
|
Pallas
|
560
|
Vesta
|
390
|
Juno
|
190
|
|
|
9. Komet
Komet adalah benda langit berupa kumpulan
debu dan gas yang membekku dan mengelilingi matahai dengan orbitnya yang sangat
lonjong. Komet juga disebut bintang
berekor. Salah satu jenis komet yang terkenl adalah komet halley yang
muncul setiap 76 tahun sekali.
10. Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip
komet yang poros semi-majornya lebih besar dari Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang
diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter
250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, juga diklasifikasikan
sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati
Matahari. Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper sebaran-ke-dalam (inward-scattered Kuiper belt
objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).
11.
Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper
adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi
utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski
demikian, beberapa objek Kuiper yang terbesar, seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus, mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 100.000
objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km, tetapi diperkirakan
massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi.Banyak objek Kuiper
memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper
secara kasar bisa dibagi menjadi "sabuk klasik" dan resonansi.
Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus (contoh: dua orbit untuk
setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua). Resonansi yang pertama
bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk klasik terdiri dari objek yang tidak
memiliki resonansi dengan Neptunus, dan terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7
SA. Anggota dari sabuk klasik diklasifikasikan sebagai cubewanos,
setelah anggota jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1
12. Pluto dan
Charon
Pluto (rata-rata 39
SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper.
Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang
kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi
formal planet. Pluto memiliki kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat dari
bidang ekliptika) dan berjarak 29,7 SA dari Matahari pada titik prihelion
(sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion.
Tidak jelas
apakah Charon, satelit Pluto yang terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai satelit
atau menjadi sebuah planet kerdil juga. Pluto dan Charon, keduanya mengedari
titik barycenter gravitasi di atas permukaannya, yang membuat
Pluto-Charon sebuah sistem ganda. Dua satelit yang jauh lebih kecil Nix dan Hydra
juga mengedari Pluto dan Charon. Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki
3:2 resonansi dengan Neptunus, yang berarti Pluto mengedari Matahari dua kali
untuk setiap tiga edaran Neptunus. Objek sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki
resonansi yang sama disebut plutino.
13.
Eris
Eris (rata-rata 68
SA) adalah objek piringan tersebar terbesar sejauh ini
dan menyebabkan mulainya debat tentang definisi
planet, karena Eris hanya
5%lebih besar dari Pluto dan memiliki perkiraan
diameter sekitar 2.400 km.
Eris adalah planet kerdil terbesar yang diketahui dan
memiliki satu satelit,
Dysnomia. Seperti Pluto, orbitnya memiliki
eksentrisitas tinggi, dengan titik
perihelion 38,2 SA (mirip jarak Pluto ke Matahari) dan
titik aphelion 97,6 SA
dengan bidang ekliptika sangat membujur.
14. Heliopause
Heliopause dibagi menjadi
dua bagian terpisah. Awan angin yang bergerak pada kecepatan 400 km/detik
sampai menabrak plasma dari medium ruang antarbintang. Tabrakan ini terjadi
pada benturan terminasi yang kira kira terletak di 80-100 SA dari Matahari pada
daerah lawan angin dan sekitar 200 SA dari Matahari pada daerah searah jurusan
angin. Kemudian angin melambat dramatis, memampat dan berubah menjadi kencang,
membentuk struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath, dengan kelakuan mirip seperti ekor komet, mengulur
keluar sejauh 40 SA di bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih
jauh pada sebelah lainnya. Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus
benturan terminasi ini dan memasuki heliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA
dari Matahari. Batasan luar dari heliosfer, heliopause, adalah titik
tempat angin surya berhenti dan ruang antar bintang bermula.
Bentuk
dari ujung luar heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari
interaksi medium antar bintang dan juga medan magnet Matahari yang mengarah di
sebelah selatan (sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan
jarak 9 SA, dan lebih jauh daripada hemisfer selatan. Selebih dari heliopause,
pada jarak sekitar 230 SA, terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang
ditinggalkan Matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti.
Sejauh ini belum ada kapal luar
angkasa yang melewati heliopause, sehingga tidaklah mungkin mengetahui
kondisi ruang antar bintang lokal dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager
akan menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan
mengirim kembali data tingkat radiasi dan angin surya. Dalam pada itu, sebuah
tim yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission"
yang akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer.
15.
Awan Oort
Secara
hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri
dari bertrilyun-trilyun objek es, dipercaya merupakan sumber komet berperioda
panjang. Awan ini menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh
100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini dipercaya mengandung komet yang terlempar
dari bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet bagian luar.
Objek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh
situasi-situasi langka seperti tabrakan, effek gravitasi dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorong Bima Sakti.
16.
Sedna
90377 Sedna
(rata-rata 525,86 SA) adalah sebuah benda kemerahan mirip Pluto dengan orbit
raksasa yang sangat eliptis, sekitar 76 SA pada perihelion dan 928 SA pada
aphelion dan berjangka orbit 12.050 tahun. Mike Brown, penemu objek ini pada
tahun 2003, menegaskan bahwa Sedna tidak merupakan bagian dari piringan tersebar ataupun sabuk Kuiper karena perihelionnya terlalu
jauh dari pengaruh migrasi Neptunus. Dia dan beberapa astronom lainnya
berpendapat bahwa Sedna adalah objek pertama dari sebuah kelompok baru, yang
mungkin juga mencakup 2000 CR105. Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA,
aphelion pada 415 SA, dan berjangka orbit 3.420 tahun. Brown menjuluki kelompok
ini "Awan Oort bagian dalam", karena mungkin terbentuk melalui proses
yang mirip, meski jauh lebih dekat ke Matahari. Kemungkinan besar Sedna adalah
sebuah planet kerdil, meski bentuk kebulatannya masih harus ditentukan dengan
pasti.
17. Meteor
dan Meteorid
·
Meterorid
adalah benda-benda langit berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan
tidak mempunyai lintasan.
·
Meteor
adalah meteorid yang bergesekan dengan atmosfir planet yang menariknya. Meteor
disebut juga bintang jatuh atau bintang beralih.
·
Meteorid
adalah meteor yang jatuh kepermukaan bumi.
18. Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata
Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang
besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung
kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat.
Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari
dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran
tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan
dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk
cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah
grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih
panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan
terletak pada deret utama, dan Matahari letaknya persis di tengah deret ini.
Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari Matahari
adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah
umum.
Dipercayai
bahwa posisi Matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak
hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan
untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal
kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari
kecermelangan sekarang.
Matahari secara
metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini
terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen
dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan
bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak.
Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam
semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang
tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai
kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini
diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya,
karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.
GERAK
BUMI, BULAN, DAN MAHARI
A. ROTASI
DAN REVOLUSI BUMI
o
Rotasi
adalah gerak bumi berputar pada porosnyya. Waktu atu kali rotasi adalah 23 jam
56 menit = satu hari .
o
Pengaruh
rotasi bumi :
·
Terjadinya
siang dan mmalam
·
Terjadinya
perbedaan waktu
·
Terjadinya
pembelokan arah angin
o
Revolusi
bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari. Periode revolusi bumi adalah
365 ¼ hari (satu tahun).
o
Pengaruh
revolusi bumi :
·
Terjadinya
pergantian musim
·
Terjadinya
perubahan lamanya siang dan malam
·
Terjadi
gerak semu tahunan matahari
·
Terlihat
rasi bintang yang berbrda setiap bulan
o
Tabel
perbedaan empat musim di belahan bumi
waktu
|
Belahan bumi
utara
|
Belahan bumi
selatan
|
21 maret-21
juni
|
Musim semi
|
Musim gugur
|
21 juni – 23
septenber
|
Musim panas
|
Musim dingin
|
23 september
– 22 desember
|
Musim gugur
|
Musim semi
|
22 desember
– 21 maret
|
Musim dingin
|
Musim panas
|
B. ROTASI
DAN REVOLUSI BULAN
·
Gerak
bulan :
Ø
Berputar
pada porosnya (rotasi)
Ø
Mengelilingi
bumi (revolusi)
Ø
Mengelilingi
matahari bersama dengaan bumi
·
Rotasi
bulan
Adalah gerak
bullan berputar pada porisnya. Waktu satu kali rotasi bulan adalah satu bulan .
pangaruh rotasi bulan adalah terjadinya pasang surut air laut
·
Revolusi
bulan
Adalah gerakan bulan
mengelilingi bumi. Waktu satu kali revolusi bulan = waktu rotasi bulan = 1
bulan. Pebgaruh revolusi bulan adalah berubahnya bentuk bulan dari hari ke
hari.
C. GERHANA
BULAN
·
Gerhana
bulan terjadi ketika matahari bumi dan bulan berada di satu garis lurus.
·
Pada
saat terjadi gerhana bulan, bumi berada di antara matahari dan bulan.
·
Lama
terjadinya gerhana bulan bisa mencapai 6
jam
·
Gerhana
bulan total jerjadi apabla semua bagian bulan masuk kedalam bayangan inti atau
umbera
·
Gerhana
bulan sebagian terjadi apabila ada bagian bulan masuk ke dalam bayangan inti
atau umbra dan masuk bayangan kabur atau pen umbra
D. GERHANA
MATAHARI
Tejadi ketika matahari, bulan dn bumi
berada di satu garis lurus. Pada saat terjadi gerhana matahari, bulan berada di
antara matahari dan bumi.
·
Gerhana
matahari total terjadi di permukkaan bumi
yang terkena bayangan inti atau umbra bulan. Lama gerhana matahari total
adalah 7 menit
·
Gerhana
matahari sebagian terjadi ketika bumi berada di bayangan kabur bulan atau
penumbra .
·
Gerhana
matahari cincin terjadi di permukaan bumi yang terkena lanjutan bayangan inti
atau umbra.
E. PASANG
PURNAMA DAN PERBANI
a. Pasang Purnama
:. Terjadi
apabila posisi matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus.
b. Pasang Perbani
:. Terjadi
apabila posisi matahari tegak lurus dengan bulan, dan bumi berada ditengahnya.
PROSES
PROSES DI PERMUKAN BUMI
1. PENCEMARAN ATAU
POLUSI
Pencemaran dapat terjadi di daratan, air,
dan udara. Daratan ,air ,dan udara dikatakan mengalami pencemaran jika pada
lapisan-lapisan tersebut telah terjadi keadaan tidak normal, karena adanya polutan
(zat penyabab polusi) sehingga tidak mampu memberikan daya dukung kepada
kehidupan di bumi.
a. Pecemaran daratan
Pencemaran
daratan disebabken oleh buangan orrganik, misalnya dari rumah tangga dan olahan
bahan makanan; maupun anorganik, misalnya plastik dan limbah industri terutama
logam. Dampak yang disebabkan oleh pencemaran daratan, antara lain:
1) Timbul bau;
2) Pemandangan yang tidak sedap,kotor dan
kumuh;
3) Timbulnya berbagai penyakit, misalnya pes,
kaki gajah, malaria, dan demam berdarah,dan;
4) Fungsi tanah berkurang, misalnya tanah
menjadi tidak subur.
b. Pencemaran air
Bagian terbesar permukaan bumi kita adalah air.
Seperti halnya daratan, air juga dapat tercemar. Untuk mengetahui terjadinya
pencemaran air dapat digunakan berbagai indikator, antara lain suhu, derajat
keasamn (pH), warna, bau, rasa, edapan,kandungan mikroba, dan kandungan zat
radioaktif. Misalnya, air yang memenuhi syarat digunakan dalam kehidupann memmpunyai
pH berkisar 6,5-7,5. Air dengan pH lebih kecil atau lebih besar dari pH normal
tersebut, tidak memenuhi setandar kehidupan.
Pencemaran air disebebkan oleh
berbagai bahan buangan (limbah), antara lain:
1) Limbah padat, misalnya batuan, pasir,
tanah;
2) Limbah organik, misalnya sisa makanan;
3) Limbah anorganik, misalnya unssur-unsur
logam sisa industri (timbal, raksa, dan nikel);
4) Limbah cairan berminyak, misalnya olie,
minyak tanah yang tumpah ke air, dan;
5) Limbah zat kimia, misalnya diterjen,
shampo, dan intektisida.
Dampak
yang disebabkan oleh pencemaran air, antara lain :
1) Air tidak dapat digunakan secara optimal,
baik untuk keperluan rumah tangga, pertanian, maupun industri
2) Penyebab timbulya berbagai penyakit,
misalnya demam berdarah, malaria, diare, kholera, disentri, dan cacingan.
c. Pencemaran udara
Udara bersih
dan kering, tersusun dari komponen utama, yaitu nitrogen 78%,oksigen 21%, argon
0,9%, dan karbon dioksida 0,03%. Udara dissebut tercemar jika terdapat bahan
atau zat-zat asing sehingga komposisi udara berubah dari keadaan normalnya.
Bahan
pencemar udara ada yang berasal dari alam, misalnya debu dan gas pembusukan
sampah organik. Selain itu, bahan pencemar udara juga berasal dari faktor
antropogenik (kegiatan manusia), misalnya pembakaran bahan bakar minyak (BBM)
dan pemakaian zat kimia. Di antara komponen pencemar udara yang paling banyak
berpemgaruh adalah karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, dan
hidrokarbon.
Dampak yang
disebabkan oleh pencearan udara, antara lain gamgguan fungsi janyung,
paru-paru, sakit kepala, sulit bernafas, dan pingsan, bahkan kangker dan
kematian.
2. PELAPUKAN DAN PENGIKISAN
Pelapukan
menyebabkan berbagai batuan, logam, dan benda-benda lain berubah warna,
komposisi, atau bentuknya. Pelapukan merupakan proses hancurnya suatu benda
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Berdasarkan
penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga yaitu pelapukan mekanik,
organik, dan kimiawi.
a. Pelapukan mekanik
Pelapukan
mekanik adalah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau tekanan.
Misalnya, pada siang hari yang sangat panas kemudian turun hujan secara
tiba-tiba, mzkz terjadi perubahan suhu yang tiba-tiba pula. Peristiwa semacam
ini akan merusak butiran-butiran batuan , kayu dan benda-benda lain sehimgga
hancur menjadi bagian-bagian lebih kecil.
b. Pelapukan organik
Pernahkah
kamu memperhatikan dinding-dinding yang ditumbuhi lumut ? jika lumut tersebut
dibiarkan, apa yang terjadi? Lama-kelamaan, dimdimg tersebut akan hancur.
Itulah contoh pelapukan organik. Contoh yang lain, misalnya akar pohon yang
merusak pot atau bangunan, hewan-hewan kecu=il yang menghancurkan kayu dan
perabotan rumah tangga.
Pelapukan
organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh organisme atau makhluk hidup,
misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia. Jika kita tidak peduli terhadap
lingkungan, maka manusia dengan segala ilmu dan teknologina nya merupakan
sumber perusak lingkungan yang sangat hebat.
c. Pelapukan kimiawi
Pelapukan
kimiawi yang paling sering kita jumpai adalah oksidasi pada logam terutama
besi, yang lazim kita sebut berkarat. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang
terjadi melalui reaksi kimia.
Berkarat
adalah contoh pelapukan kimiawi yang merugikan. Ada proses pelapukan kimiawi
yang justru melahirkan keindahan, yaitu terbentuknya stalagtit dan stalakmit
pada gua-gua kapur.
3. Pemanasan global
Untuk memahami
pemanasan global, harus dipahami dulu penyebab terjadinya pemanasan global
yaitu efek rumah kaca dan gas rumah kaca. Sinar matahari menyimpan energi. Saat
sinar matahari mengenai bumi, bumi menjadi panas. Sebagian energi panas
tersebut oleh bumi dipantulkan kembali ke atmosfer, sinar inframerah ini
diserap oleh berbagai molekul gas, sehingga suhu atmosferr naik. Kenaikan suhu
atmosfr ini disebut efek rumah kaca . gas-gas dalam atmosfer yang menyerap
glombang panas disebut gas rumh kaca . jadi ,efek rumah kaca tidak ada kaitanya
dengan bangunan gedung-gedung bertingkat yang dindingnya terbuat dari kaca.
Efek rumah kaca disebabkan oleh gas rumah kaca yang menyerap gelombang panas
dari bumi
Dalam kondisi
normal, efek rumah kaca sebenarnya sangat membantu kita. jika tidak ada efek
rumah kaca, suhu rata-rata di bumi bisa
mencapai -18 derajat celcius . suhu ini jelas terlalu rendah untuk kehidupan
manusia an makhluk hidup yang lain. Adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di
bumi mencapai 33 derajat celcus .
Gas rumah kaca
yang terpenting adalah karbondioksida,
yang berasal dari pembusukan serta pembakaran bahan organik .
akhir-akhir ini dicatat kandungan karbondioksid dan gas lain dalam atmosfer
mengalami kenaikan . naiknya gas rumah kaca akan menaikkan pula efek rumah
kaca. Peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca itulah byang dikenal dengan
pemanaan global.
Pemanasan global
menimbulkan ,berbagai dampak, antara lain :
a. Perubahan iklim;
b. Kenaikn frekuensi dan intensitas badai;
c. Menaiknya suhu perairan laut sehingga
terjadi penambahan ketinggian air laut.